”Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya..

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

22 Jan 2016

Go Jamaah

Assalamualaikum wrwb
Ayah-bunda, di Saudi Arabia, ada seorang laki-laki buta yang tingga di desa. Ia tunanetra, tapi akhir-akhir videonya menjadi terkenal. Suatu ketika, tim sebuah acara reality show Saudi mengunjungi desa tempatnya tinggal. Seorang tetangganya bercerita bahwa lelaki buta ini dahulu pernah meminta seutas tali yang sangat panjang kepada tetangga-tetangganya. Ujung tali itu kemudian ia ikatkan ke tiang luar masjid sedangkan satunya ia ikatkan ke rumahnya. Tetangganya berkisah kepada tim reality show,
“Ia menggunakan tali itu sebagai panduan arahnya menuju masjid. 


Dengan begitu, ia bisa shalat berjamaah mulai dari subuh, zuhur, ashar, maghrib, sampai isya. Masya Allah, padahal ia buta!”, tetangganya menceritakan hal tersebut sambil terkagum.

Ayah-bunda, tidakkah kita malu kepada lelaki buta di desa Arab Saudi tersebut? Umurnya sudah tua, mungkin sekitar 80-an tahun. Namun, karena ia mengetahui pentingnya shalat jamaah, ia sampai mengikat tali untuk menjadi jalur perjalanannya dari rumahnya menuju masjid.

Sedangkan kita, mayoritas kita sehat wal afiat. Semua panca indera lengkap dianugerahkan kepada Allah. Banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita. Namun, mengapa terkadang kita masih malas untuk shalat jamaah di masjid? Apa yang sedang terjadi dengan hati kita?

Apakah karena sibuk dengan pekerjaan kita? Sibuk dengan proyek-proyek dan bisnis yang bernilai puluhan juta? Apakah karena itu?

Apakah semata karena kita malas? Atau karena hujan gerimis, udara dingin, dan sederetan alasan lainnya yang kita karang sendiri?

Ayah-bunda, ketahuilah bahwa anak kita selalu melihat tingkah laku kita. Apa jadinya jika ia melihat ayah-bunda malas melaksanakan shalat?

Padahal, nabi saw sendiri telah bersabda bahwa shalat jamaah memiliki pahala 27 kali lipat lebih banyak. Bukankah kita orang modern yang berpikiran logis? Jika kita logis, bukankah kita akan memilih shalat yang pahalanya 27 kali lipat lebih banyak dibanding hanya satu pahala? Entahlah, barangkali kita hanya mengklaim sebagai orang modern yang logis dan cerdas. Dalam kehidupan sehari-hari, kenyataannya seringkali kita mengambil pilihan yang tidak logis.

Apalagi terkhusus seorang ayah. Ya, Anda, wahai ayah. Apa jadinya jika 20 tahun dari sekarang, ketika teman anak Anda bertanya kenapa dia tidak shalat jamaah, anak Anda menjawab, “Males ah, bokap gue dulu juga ga pernah shalat jamaah dan gak pernah nyuruh gue sahalat jamaah juga. Gak penting banget kali. Udah ah yuk jalan-jalan minggu ini!”


Ayah, apa yang Anda mau jawab?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Random Post

TWITTER COMMUNITY

Facebook Community