”Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya..

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

8 Jan 2016

AYAH.....PULANGLAH...!


AYAH.....PULANGLAH...!


Ayah adalah cinta pertama anak perempuannya, ia adalah pahlawan pejuang pertama bagi anak laki-lakinya. Umat muslim maju dari keluarga yang kuat, keluarga yang baik ayah ibunya. Eropa kini menghadapi kehancuran struktur keluarga. Di negeri ini, persiapan menjadi ayah jarang disiapkan kaum muslimin.




#Ustadz Bachtiar Nasir
Kebahagiaan terbesar ayah adalah bisa bahu membahu membantu pekerjaan ayah dalam dakwah. Membawa kendaraan saja harus ada kualifikasi sim, akreditasi. Seharusnya imam rumah tangga jauh lebih dipersiapkan, bukan asal maju. Ayah adalah pahlawan. Ibu memberikan zona aman, ayah memberikan tantangan yang terukur. Si anak harus dikeluarkan potensinya oleh si ayah.

Fenomena kebanci-bancian sering muncul di anak-anak Indonesia. Karena dominan hanya sosok ibu yang mengasuh. Jarang ada peran ayah. Anak laki menjadi lebih cerewet dan sering komplain (layaknya wanita), bukan mendobrak situasi dan menaklukkan tantangan. Ayah menjadi antara ada dan tiada. Akhirnya banyak pula yang jadi gay.

#Ustadz Bendri Jaisyurrahman
Fenomena anak muda sekarang, anak-anak SMP SMA sudah pada hamil, di antara teman-teman sekolah. Jenis-jenis cabe:
Cabe-cabean
Cabe merah: motif senang-senang
Jamur bakar: janda di bawah umur baru mekar
Cabe hijau: motif ekonomi

#Ustadz Bachtiar Nasir
Kemunduran pertama adalah bila anak sudah benci ayahnya. Anak-anak jadi hafal kata-kata ayahnya yang ringkas dan hanya sedikit: sholat, ada pr atau ngga, ibumu dimana. Belum lagi kekerasan ayah pada anak. Kekasaran membuat potensi anak menjadi impoten. Kekasaran ayah pada istrinya, apalagi bila ditambah perselingkuhan ayah di depan istrinya akan membuat anak perempuannya benci laki-laki. Perempuan bisa jadi mempermainkan laki-laki, memurah-murahkan diri. Makanya, seorang ayah yang dikaruniai dua anak perempuan dan dididik menjadi baik akan mendapatkan jalan ke Surga.

Ustadz Bachtiar Nasir banyak menghadapi anak-anak muda atau krucil-krucil yang meminta ia menjadi ayahnya. Lewat FB, twitter, pada manggil abi. Sampai hubungi nomor pribadi. Mereka bagai kehilangan sosok ayahnya, minta pengayoman. Dan terjadi banyak sekali. Tersimpulkanlah, anak-anak Indonesia banyak yang lapar ayah.

Di kampus, anak muda juga destruktif karena kurang sentuhan dan contoh dari ayahnya. Demo yang merusak, bakar-bakar, aktivitas buruk di luar kampus, dan sebagainya. Mereka nggak dididik orangtuanya menyalurkan nyali, adrenalin, nyawa anak muda dialokasikan. Adrenalin yang berlebih harus dialokasikan, di tempat yang tepat dan bermanfaat. Olahraga dan sebagainya.

Ayah jangan jadi penjajah, jadilah pendidik. Jangan bentuk anak sesuai keinginanmu, tapi didiklah ia sampai Allah menjadikannya siapa. Bagai anak panah, bidik ke arah kebaikan, lepaskan, biarkan Allah menjadikannya sesuatu. Pendidik, bukan penjajah.

KPK membuat riset tentang kejujuran di keluarga di suatu daerah (cirebon). Hasilnya adalah, anak rata-rata tak percaya orang tuanya jujur. Jadi sejak awal, mereka sudah tak melihat dunia terdekatnya contoh kejujuran. Anak-anak sekarang juga cepat dewasa (syahwatnya). Tapi akal sehat dan budinya lambat dewasa.

Kurikulum yang harus disampaikan pada anak:
1. Mengenalkan anak pada Allah dan Rasul-Nya.
2. Mengikatkan anak pada hukum Allah dan Rasul-Nya, ajari fiqih dan syariah.

Kini, anak-anak hanya dibesarkan fisiknya. Tapi fikrahnya, hatinya, dibawa lari dengan keagnostikan sains, sekularisme, liberalisme tanpa terperhatikan orangtuanya. Badan membesar, tapi pikiran dan hati entah kemana. Pendidikan seksual dari sisi agama harus dikuasi ayah. Kerusakan kejahatan seksual di Indonesia sudah sangat parah. Pelaku dari usia 100 tahun sampai 6 tahun, korban dimulai dari usia 18 bulan.

#Ustadz Bendri Jaisyurrahman
Maka, kenalkan anak tentang tubuhnya, auratnya, dan bagaimana membawa tubuh. Ajari tentang tipe-tipe sentuhan (sentuhan sayang, meragukan, dan berbahaya). Ajari pula tipe-tipe hubungan (saudara, teman, saudara, orang asing, dan sebagainya).

#Ustadz Bachtiar Nasir
Jadilah ayah yang berselera tinggi, selera para anbiya, shiddiqih, orang-orang shalih. Punya visi agar anak bisa sebaik selera orang-orang itu. Jangan rendahkan visi jadi "sekadar", "yang penting", dan sebagainya.

Lihat Al-Baqarah ayat 133:
Ayah yang membanggakan, di akhir hayatnya memastikan anak-anaknya menjunjung Tauhid, menuhankan Allah Yang Esa, sampai generasi-generasi selanjutnya. Kata yang dipakai Allah dalam ayat tersebut adalah "Ilahaka" (Tuhanmu, wahai ayah). Anak-anak mengakui akan menyembah Tuhan ayahnya sepeninggalannya. Ini menunjukkan pendidikan sang ayah tentang ketauhidan, keimanan yang jelas dari didikan sang ayah.

Lihat Ali-Imran ayat 33:
Empat (4) laki-laki disebut paling utama menurut Allah di zamannya. Namun bagi yang anak-anaknya beriman, dipanggil Allah dengan keluarganya juga.

Bagaimana dulu para sahabat, dan para laki-laki (ayah) pada masa kejayaan Islam. Bisa dijadikan idola oleh anak-anaknya, padahal para Ayah ketika itu sebagian besar waktunya habis dalam jihad, dakwah dan berdagang di luar rumah. Berhari-hari, bahkan berbulan-bulan. Anak-anaknya bisa saling cerita tentang kehebatan bapaknya kepada kawan sepermainannya. Bagaimana lincahnya ketika bapaknya berperang, betapa bergeloranya ketika berpidato, betapa uletnya ketika sedang berdagang. Anak-anaknya seakan-akan tidak pernah terpisah dengan bapaknya...?

Padahal pertemuan fisik dengan bapaknya bisa seminggu sekali, sebulan sekali, bahkan tiga bulan sekali...?

#Opening
TERNYATA SEMUA KARENA PERAN IBUNYA (ISTRI DARI AYAHNYA). Betapa ibunya setiap malam bercerita tentang kehebatan Bapaknya (suaminya). AYO PARA IBU sampaikan dan ceritakan kehebatan suamimu kepada anak-anakmu. Jangan sedikitpun bercerita tentang kurangnya suamimu. Dengan Demikian, maka anak-anakmu akan tumbuh dengan kebanggaan dan rasa syukur punya Bapak dan Ibunya, umi dan abinya. Selamat mencoba...



-----------------------------------------------------
Mba Ninuk Museno: Resume Majelis Ayah
AQL, 24 Januari 2015
Tausiyah dari Ustadz Bachtiar Nasir

BISNIS DARI RUMAH, ANAK2 BISA TERDIDIK DGN BAIK KLIK DISINI!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Random Post

TWITTER COMMUNITY

Facebook Community