”Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya..

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

25 Agu 2015

Benarkah Jabal Magnet Memiliki Magnet Yang Bisa Menarik Mobil?


Setelah berziarah dan membacakan doa untuk 70 syuhada, termasuk paman Nabi Muhammad SAW, Hamzah, di kompleks pemakaman Jabal Uhud, saya berkunjung ke Jabal Magnet (Magnetic Hill) atau Gunung Magnet di Madinah, Arab Saudi. Jabal Magnet yang terletak di sebah utara Kota Madinah ini semakin lama semakin populer dan menjadi salah satu tempat wisata jamaah haji atau umrah, terutama dari Asia.


Jabal Magnet terjarak sekitar 60 kilometer dari Kota Madinah. Bukit dan pegununan di Jabal Magnet hampir sama dengan gunung-gunung lain di Tanah Suci, yaitu penuh pasir dan bebatuan. Namun, kekhasan bukit di Jabal Magnet adalah bebatuan bukitnya didominasi merah bata, beberapa agak hitam. Sekitar 15 km sebelum tiba di tempat yang disebut-sebut sebagai pusat Jabal Magnet, mobil yang kami tumpangi melaju dengan berat. Ahmadan Saidi, sopir mobil Media Center Haji (MCH), mengaku harus menginjak pegas dengan kencang agar tak tertarik mundur ke arah Kota Madinah. Hal itu dilakukan Ahmadan hingga tiba di lokasi yang disebut pusat Jabal Magnet.


Setelah mobil berhenti, Ahmadan lantas menyetel rem tangan. "Kalau tidak dipasang, mobil akan mundur," ujarnya. Saya minta bukti dan turun dari mobil untuk merekam pergerakan mobil. Di dalam mobil hanya terdapat Ahmadan dan M Sidik Sisdiyanto, kasi MCH Jeddah yang ikut dalam perjalanan ini. Ahmadan lantas melepas rem tangan sedangkan M Sidik bertindak sebagai 'komentator' bahwa mesin mobil sudah dimatikan dan rem tangan dilepas.


Mobil lantas mundur seperti ada yang menarik ke arah Kota Madinah. Mesin mobil kemudian dihidupkan dan dilaju ke depan dengan kecepatan 20 km per jam walau hanya berjarak 15 meter. Aksi melepas rem tangan dan menghidupkan mesin mobil diulang dua kali, satu di tanah berpasir dan di jalan aspal. Dua video rekaman saya membuktikan bahwa mobil mundur ke arah Kota Madinah tanpa mesin menyala. Video ini saya unggah ke Youtube.


Puas mengambil dokumentasi dan bukti bahwa mobil mundur otomatis, kami lantas kembali ke kota. Saat mobil diarahkan ke kota, Ahmadan kembali mematikan mesin. Subhanallah, mobil melaju sendiri tanpa mesin menyala, apalagi di gas. Mobil berjalan sendiri ke arah depan secara perlahan. Laju mobil kemudian bergerak semakin cepat, mulai dari lima km per jam, 10 km per jam, perlahan berubah menjadi 50 km per jam, 100 km per jam, dan terakhir 120 km per jam. Apakah benar secara ilmiah atau tidak, Ahmadan mengatakan bila kekuatan magnet benar-benar bekerja menarik kendaraan ke arah Kota Madinah. Setelah berjalan sekitar 10-12 km, laju mobil kemudian menurun perlahan. Mesin mobil akhirnya dihidupkan dan mengarah ke danau buatan tadi.


Menurut sejumlah informasi, Jabal Magnet yang menjadi kawasan wisata penduduk Madinah maupun jamaah haji dan umrah awalnya ditemukan oleh orang suku Baduy. Saat itu, seorang Arab Baduy menghentikan mobilnya karena ingin buang air kecil. Namun, karena sudah kebelet, ia mematikan mesin mobil, namun lupa menyetel rem tangan. Ketika selesai melakukan hajatnya, ia kaget bukan kepalang, mobilnya berjalan sendiri dan makin lama makin kencang. Ia berusaha mengejar, tapi tidak berhasil. Mobil tersebut dikabarkan baru berhenti setelah melenceng ke tumpukan pasir di samping jalan.


Sejak saat itu, kawasan tersebut disebut Jabal Magnet atau Magnetic Hill. Warga setempat menyebutnya Manthiqa Baidha yang berarti perkampungan putih. Setiap musim haji, banyak jamaah yang menyambanginya. Pemerintah Arab Saudi kemudian membangun jalan menuju lokasi tersebut. Jika beberapa tahun sebelumnya, jamaah haji masih melihat padang pasir nan gersang. Namun, kini tidak lagi. Saya dan rekan satu mobil beruntung bisa melihat sejumlah tanaman menghijau di kanan-kiri jalan. Mata kami dimanjakan oleh rerimbunan perkebunan kurma yang menghampar luas di sepanjang jalur menuju Jabal Magnet.


Tapi, benarkah Jabal Magnet memiliki magnet yang bisa menarik mobil ukuran kecil atau bahkan bus? Mengutip pengamat geologi, Ma'rufin, bahwa secara geologis, fenomena Jabal Magnet bisa dijelaskan dengan logika. Hal ini karena Kota Madinah dan sekitarnya berdiri di atas Arabian Shield tua yang sudah berumur 700-an juta tahun. Kawasan itu berupa endapan lava alkali basaltik (theolitic basalt) seluas 180 ribu km persegi (km) yang berusia muda (muncul 10 juta tahun silam dengan puncak intensitas dua juta tahun silam). Lava yang bersifat basa itu muncul ke permukaan bumi dari kedalaman 40-an kilometer melalui zona rekahan sepanjang 600 km yang dikenal sebagai Makkah-Madinah-Nufud Volcanic Line. ( Sumber : Republika )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Random Post

TWITTER COMMUNITY

Facebook Community