Meningkatnya obesitas pada wanita ternyata mempengaruhi kanker payudara.
Sebuah penelitian yang dilakukan selama 30 tahun menunjukkan
peningkatan wanita muda yang terkena kanker payudara.
Studi
tersebut mencatat kalau kasus kanker payudara ini meningkat sekitar 2%
antara tahun 1976 hingga 2009 diantara wanita dibawah usia 40 tahun
Hal
ini menunjukkan kalau perempuan dua kali lebih banyak didiagnosa kanker payudara yang menyebar ke bagian tubuh lain. Yang lebih mengejutkan,
hasil penelitian ini merupakan jenis yang paling berbahaya, karena
sepertiga wanita yang didiagnosa ini hanya dapat hidup setidaknya hanya
lima tahun setelah didiagnosis.
Peneliti menyebutkan kalau wanita yang rajin memeriksakan diri hanya beberapa yang memiliki riwayat keluarga kanker payudara.
Menurut
studi, satu dari 173 wanita akan mengalami kanker payudara sebelum ia
berusia 40 tahun, dan wanita ini cenderung memiliki penyakit yang lebih
parah dibandingkan penderita yang lebih tua.
Pemimpin studi, Dr
Rebecca Johnson, mengatakan peningkatan ini dapat dikaitkan dengan
meningkatnya tingkat obesitas perempuan dan kurang olahraga dan mungkin
alat kontrasepsi juga berpengaruh.
"Kami berpikir kalau kasus
ini terjadi dalam beberapa dekade yang disebabkan oleh gaya hidup yang
berhubungan dengan paparan lingkungan," kata Johnson, seperti dilansir Dailymail, Sabtu (2/3/2013).
Seperti
yang diharapkan, tim peneliti menemukan bahwa jumlah diagnosis dini
kanker payudara meningkat pada wanita setengah baya dan lebih tua selama
masa studi. Dan terbukti kalau kanker di kalangan perempuan muda naik
dari 65.000 wanita pada tahun 1976 menjadi satu dari 34.000 pada tahun
2009.
Sementara itu, ahli bedah Julie Margenthaler mengatakan
kepada kalau studi ini memiliki kekurangan data tentang sejarah keluarga
perempuan, termasuk wanita mana yang membawa mutasi gen.
"Ini adalah data menarik, tapi saya berpikir kalau data ini masih harus divalidasi dalam beberapa dataset lain," katanya.
Baca Juga: Rahasia untuk Mencegah KANKER PAYUDARA, silahkan KLIK DISINI
Studi ini dipublikasikan di Journal of American Medical Association.
Sumber: http://health.liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar